tak perlu terucap
mengapa kata-kata ini kembali mengepak sayap
dalam katup bibirku yang senyap
Engkau tahu aku terus saja berharap
bahwa birahi ini akan benar-benar mengendap
hingga cukuplah dengan satu kudekap
meski hari-hari seringkali menyapa bersama lelap
sementara ingatan yang jaga tak bosan bosannya erat membekap
sesak serasa nafas ini mengekang kelelakian yang terbiasa kalap
: duhai Rahasia Terindahku
cukupkanlah aku dengan satu
biar pertobatanku benar-benar utuh
walau Engkau tentu tahu
ini begitu menyiksaku
: duhai Rahasia Terindahku
izinkanlah kuingkari naturku
hingga perjumpaan itu tiba waktu
bersama perempuan yang memahamiku utuh
kembali menyatu
: duhai Rahasia Terindahku
kuterima takdirku
maka kumohon, jangan tertawai aku seperti itu
sungguh, aku malu
malu
Yogyakarta, 06/10/2017