nada-nada itu bak tetesan air yang menceburkan diri di telaga sunyi
kecipaknya kudengar menggema hingga ke relung terdalam dasar hati
kawan, apalagi yang kaucari?
tak cukupkah bagi seorang lelaki mengistirahkan mimpi
saat sepasang matanya yang berapi ditikami nikmatnya bulir-bulir surgawi
di telaga sunyi, kawan, kularungkan tetesan birahi
biar raungan menjadi nada dan ayunan menjelmakan kecipaknya
memang kenikmatan apalagi yang tersisa di taman firdausi?
kawan, surgamu ada di kemerjap api