di altar suci-Mu, masih saja merapal doa dalam lirih
: jika tidak di kefanaan, maka genapkanlah, Tuhan
sekeping hatiku ini dengan cinta di keabadian
Tuhan, benar-benar badutkah aku ini?
hingga hanya kidung tanpa suara menggema di labirin hati
: aku mencintai-Mu, duhai Sang Sunyi
rengkuhlah aku dalam kasih-Mu, duhai Sang Sejati
Tuhan, benar-benar badutkah aku ini?
sungguh, malu aku tuk lagi berharap lebih
Sidoarjo, 02-12-2012