ketika langit menitikkan airmatanya di luar sana
suaramu mengusikku kembali di keheningan kamar ini
tanpa kata
engkau tersenyum seperti biasanya
perempuan, selintas dapat kusaksikan wajahmu menjelma
masih sama
tidak berubah
dimana engkau kini berada?
perjalanan hidup kadang memang lucu
seringkali membuatku tertawa jika membacanya
ada-ada saja
oh Tuhan, skenario apalagi yang musti kujalani ini?
ide-ideku seringkali tak sampai wujud jadi
hanya mampu menyesaki benakku yang kurasa betul kian aus
hingga kepasrahan akhirnya menjadi bahasa terindah
untuk menemani kelelahanku istirah
perempuan, jika suatu ketika kita ditakdirkan berjumpa
kukan semakin yakin bahwa Tuhan memang suka cerita humor
ah, kira-kira peran badut apalagi ya yang harus kulakoni?