telingkah batinku menangguk keyakinan tentangmu
tatkala swarga loka bercahaya lembayung
engkau hadir dengan wajah berpendar penuh senyum
indah nian parasmu, oi, ternyata engkaulah D itu
dari permata apa D tubuhmu itu dipahat
dari merah delima apa D dua belah bibir basahmu itu diukir
dari mutiara hitam apa D sepasang manik matamu itu diserudi
D, engkau bidadari!
aku lelaki, pecinta keindahan
pemuja setia Sang Maha Indah
meski hanya sebatas untuk mengagumi
Tuhanku benar-benar Maestro Jenius
karya estetik-Nya membuatku tak berkedip mata
oi, indahnya!
D, kapan kita bertemu lagi?
kuingin memuji Tuhanku saat melihatmu kembali
dengan pujiannya pujian tak terkatakan
oh Tuhan, gila benar!