malam, kawanku berbagi letih menjalani kusamnya kenyataan
riuh duniaku terbakar oleh kegilaan dan api kecemburuan
menyaksikan bintang-bintang dan rembulanmu bermesraan
justru sendiri aku mencumbui tubuh abstrakmu di balik kesunyian
malam, saat imajinasi terliarku menelanjangi keanggunanmu
sering aku bertanya laiknya kekasih yang dirundung gelisah
di duniaku ini apa yang sesungguhnya kaucari?
bukankah sudah benderang hitam di atas putih
jika ketenangan di sini hanyalah fiksi
malam, dengan kerling bintang-bintangmu di kejauhan
dan senyum indah rembulanmu menebar kebahagiaan
apa yang kaucari di duniaku ini?