perempuan, apa maumu?
apa yang masih kauinginkan dariku?
setelah semua kepedihan ini
belumkah dahagamu tawar oleh tangisku?
di titik ini, kini
berpuas sudah aku dengan kebencian
berpuas sudah aku dengan kedengkian
berpuas sudah aku dengan dendam
dadaku telah meluas seluas samudera
kan sanggup menampung kepedihan hidup yang menerpa
dengan tertawa
perempuan, tubuhku adalah kuil cinta
takkan kuisi lagi kecuali dengan gairah
bibirku adalah altar cinta
takkan kubasahi lagi kecuali dengan puja