duhai malam yang tak kuasa bikin hatiku terpejam
teruslah menari menghitung kemerjap bintang-bintang
sementara kulukis keanggunan yang bersandar pada kebahagiaan
hingga cahya pagi menyegarkan kembali seluruh ingatan
ya, tak jauh dari yang kubayangkan
masihlah sosok yang pernah kulihat dari kejauhan
meski kini lebih kokoh dengan aura kemakmuran
lantas apa yang engkau cari, ketika s'mua t'lah tergenapi?
lantas apa yang engkau nanti, ketika s'mua t'lah terdekapi?
dahulu di beranda itu ia berbagi cahaya dengan cinta
membincang asa dan masa depan yang ada di pelupuk mata
sungguh, sebuah pertalian suci yang membuat iri
namun untuk yang satu ini, dewapun tak berhak menodai
lantas kemana para gelandangan harus menumpahkan impiannya?
malam, engkaulah penyaksi perjalanan baru itu dimulai
memunguti harapan, serpihan demi serpihan
membangun rumah mimpi, kedamaian bagi hati
saatnya menginsyafi kenyataan
saatnya mensyukuri kehidupan
Tuhan, terima kasih
tlah peliharakan aku dalam rengkuhan malam-Mu
hingga sekian tahun berlalu ia masih menemaniku
tuk tetap setia dan percaya, bahwa Engkau memang Ada