Naqi, betapa tak terduganya
bagaimana bisa?
sayu matamu itu kembali hadir menyapaku
ya, 15 tahun sudah tak bersua
tapi sungguh tak dapat kupercaya
apa yang terjadi?
why?
dimana sepasang danau jernihmu, Qi?
kemana kristal bening yang berkilau di wajahmu dulu?
penjahat mana yang tega merusak semua itu?
bahkan binatang jalang sepertikupun
sampai harus merelakan hatinya luka
saat menyadari kidungnya tak berbalas cinta
Naqi, tak dapat kupungkiri
pedihmu itu membuatku perih
tapi, mengapa? why?
dimana cinta yang kaupilih itu?
mengapa ia tak melindungimu?
mengapa ia tak menjagamu?
biadab!
Naqi, sudahlah!
hentikan kini lelehan airmata itu
biar mendung di mataku ini tak ikut tumpah
yakinlah Qi! yakinlah!
apa yang tak mampu membunuhmu
hanya akan membuatmu kian kukuh
15 tahun ini telah mengajariku, Qi
ternyata luka hati bisa terobati
kini, rengkuhlah jemariku ini
jangan isi hatimu dengan kebencian
jangan Qi, jangan
karena hanya cinta, ya, hanya cinta
yang akan membebaskanmu
membimbingmu menyatukan kembali
serpihan-serpihan hidup yang sempat runtuh