Tuhan, jendela kesunyian-Mu kembali kuhampiri
namun kali ini tanpa airmata atau riuh kata menyesaki dada
Tuhan, inilah jemariku tengah memainkan kasidah untuk-Mu:
duhai Maha Cinta
Puncak Imaji Terindah yang pernah dimiliki manusia
duhai Maha Kasih
Labuhan Rindu Terjernih yang sempat menjarah hati
dengarlah Tuhan, notasi tasbih itu mengaliri buku-buku
dari jentik hingga telunjuk, lalu bergulir lagi ke jentikku
lihatlah Tuhan, hatiku pun kini menari-nari
seperti udara yang tengah bercinta dengan samudera
gelombang ini takkan ada yang bisa melukiskannya
terima kasih, Tuhan
aku nikmati, aku syukuri
apapun kehendak-Mu, terjadilah!
apapun takdirku, semoga adalah cinta-Mu