lama sudah aksara tak menjamah
lembaran-lembaran putih masih tak bersuara
seperti diamnya sang bunga Nusa Indah
hanya dalam hati ia riuh bertanya-tanya
: di manakah Asoka?
peziarah membaca prosa
pada sepasang mata yang menatap lelah
menanti senja melepas silhuet jingga
di sebalik cakrawala rahasia akhirnya bisa istirah
: Tuhan, anakku telah meminta
seraya mengingat kerinduan yang pernah merah
menubuhi hasrat yang melembah menikmati alpa
dalam pelukan keindahan yang mempuisikan gairah
hingga lerah
bak dedaunan yang lerai dari rantingnya
: apa yang tersisa?
lelaki yang pernah mengenal airmata
membasah di hamparan pualam wajah wanita
tak perlu paragraf untuk menjawabinya
: cinta
Tuhan, persaksikanlah
degup hati dan teriakan itu, dengarkanlah
meski hanya helaan nafas yang tengadah
membisikkan kerapuhan berbungkus asma-asma
huf! memang apalagi yang harus kukata?
Sidoarjo, 11/9/2021