pucuk-pucuk daun teh merimbun hijau hingga jauh
membawa ingatan melayang pergi ke waktu yang lampau
saat tiba di tempat asalnya, ada dua jiwa terlihat di sana
melangkah perlahan beriringan, aih! seulas senyuman
tanpa dipinta tiba-tiba saja rekah
melangkah perlahan beriringan, aih! seulas senyuman
tanpa dipinta tiba-tiba saja rekah
hanya ada kata-kata sederhana terdengar mengisi sunyi suasana
meski dalam lubuk hati terdalam, ada gelegak yang takkan kuasa dicegah riuhnya
ya, tinggal menghitung hari, hidup mereka sama sekali akan berubah
hamparan hijau itu masih saja merimbun hingga jauh
seperti halnya dua jiwa yang melangkah perlahan beriringan
meski tak seperti dulu, tiada lagi kekosongan yang menjadi jarak pengantara
meski tak seperti dulu, tiada lagi kekosongan yang menjadi jarak pengantara
kini ada senyum dan tawa seorang anak laki-laki, merengkuh dua jiwa
mentautkan jari-jemari mereka sebagai ibu dan bapaknya
mentautkan jari-jemari mereka sebagai ibu dan bapaknya
Kebun Teh Wonosari, Lawang, Jatim