apakah subuh yang menghampiri membuatnya undur diri?
kemana ia pergi?
dedaunan kulihat masih bersama rerumputan
mengamini hati yang membisikkan asma-asma bak jiwa yang tengah kasmaran
tampak diam tepekur mensunyikan ruang yang penuh dengan gelombang
dan akupun tengadah lagi, mencari-cari keberadaan rembulan
namun usai beberapa saat, tetap saja, ia tak lagi kelihatan
apakah langit menyembunyikan dalam gelapnya agar tak bisa dijumpai?
ataukah ia mendatangi rumah duka tuk bertakziah demi selangkah mendahului?
sepi hanya ilusi
pun demikian sunyi
memang siapa yang akan memahami?
ada hati yang terbiasa menyambut pagi
dengan ditemani secangkir teh hangat siap tersaji
huf! mungkin tidak di sini
Sumenep, 2/12/2019