menemani Buried Histories-nya John Roosa
sebotol air mineral memandangiku tanpa kata
antara mencoba mengingatkan atau sekedar ekspresi putus asa
: bukankah ada tulisan yang belum engkau tuntaskan, duhai peziarah?
pura-pura tak mendengar bisikannya, kulanjutkan membaca
sebuah karya untuk Ayu, berkat bagi banyak musim semi yang terluka
sementara Žižek, Dugin, dan Harari menanti
apa sebenarnya ujung dari konspirasi fikiran ini?
ketika Targowski masih menarikan Spirituality 2.0-nya yang seksi
mungkin Durga's Mosque-nya Headly bisa ikut menjembatani
bahwa perjalanan sejarah memiliki daya untuk mengkonversi
tapi kemana?
tujuh sketsa masa depan yang disebutkan Russell Bova tetiba senyum di sana
: ah, sudahlah!
biar malam ini telanjang dengan masa bodohnya
di antara kesedihan dan rasa kehilangan yang masih merah
seperti hari-hari yang sudah-sudah
bukankah manusia tetaplah manusia
di antara rerusuk yang menyimpan udara
gelinjang nafas purba sewaktu-waktu masih bisa marah
meski apinya akan segera redup saat pengalaman sengaja hadir menyapa
membuat fikiran sibuk hingga lelah dengan kemustahilan imajinasinya
Sidoarjo, 14/10/2020