beberapa kali atau mungkin sudah berkali-kali
kuberlaku sesuatu yang hati kecilku sendiri mengingkari
tapi tetap saja terjadi, karena isyarat yang harus tergenapi
meski akhirnya tersimpulkan, itu tak lebih dari mempermalukan diri sendiri
dan tentu saja, Tuhan pasti tertawa menikmati kekonyolan ini
😅
bukankah ilalang sudah menari untukmu di pagi hari?
bukankah pucuk-pucuk bambu di seberang jalan pun ikut membersamai?
dan dedaunan hijau yang merambati dinding itu juga sudah turut bernyanyi
menyenandungkan lirik-lirik liris yang hanya engkau mampu memahami
bahwa sekeping hati tak akan lagi membuka kelambu imaji
lantas mau apalagi?
cukuplah sudah, rasa itu mungkin saatnya untuk selamanya terkebiri
maka peziarah, jika ingin bicara, diamlah!
tak malukah engkau dipaksa menginsyafi diri menjadi bukan siapa-siapa?
😓
Sidoarjo, 16/1/2022