by Nyong ETIS

BERANDA   -    BILIK BACA   -    RUANG ISTIRAH   -    TELAGA SUNYI   -    NEGERI DI ATAS AWAN

KRISTAL UNGU

: rajin banget nulis, pak, lately .. :)
perempuan ayu itu mengetuk layar gawaiku dari jauh
tempat di mana suhu minus 18 derajat beberapa hari lalu
mungkin kini di tepi jalanan sana, salju sudah membatu
bagai kristal bening dengan diorama putih, bukan ungu

tentu saja peziarah menjawab dengan canda
bahwa ia tengah rindu kekasih-kekasihnya
suatu hal yang lumrah, apalagi melalui perpisahan tak biasa
dan bukan menyampaikan apa yang sebenarnya ada
perihal detak waktu yang bicara
tentang perjumpaan yang bisa jadi tidak akan lama

maka biarlah kubagikan sanjak ke dunia maya
memberi impresi abadi kepada yang serba fana
karena bila saatnya tiba, kelak anak-anak mungkin bisa membaca
ketidaksempurnaan bapaknya sebagai manusia
yang bersama keterbatasan insaninya berharap bisa bermakna
untuk orang-orang yang menyayangi dan ia cinta
atau setidak-tidaknya, mereka tahu yang sunyata
jika lelaki itu memelihara kehadiran wanita yang melahirkan mereka
selalu hangat di lubuk hati dan ingatannya
pun melalui doa-doa dan bisikan sukma

: sudah mengirim al-Fatihah?
senyum peziarah pecah
apa iya, Maitri yang menuliskannya?
lelaki itu melongok langit lewat jendela kaca
aih, biru terang rupanya
: 'alaa kulli haal, alhamdulillah

Sidoarjo, 19/1/2022