by Nyong ETIS

BERANDA   -    BILIK BACA   -    RUANG ISTIRAH   -    TELAGA SUNYI   -    NEGERI DI ATAS AWAN

MENGGESER PINTU BATU

redup langit seolah turut meredupkan bumi
bukan karena tidak ada cahaya
tapi ilalang yang biasa bercengkerama tetiba diam hilang suara
mungkinkah kata-kata terbawa angin pergi
hingga jelaga di perapian pun enggan untuk bicara
tentang akhir dunia atau sekedar cara bagaimana memadamkan bara

bukan untuk bertanya kearah mana kaki ini harus melangkah
tapi biarlah yang terbiasa dengan yang tak kasat mata menyudahinya
agar fikiran bisa kembali menjenguk lembaran-lembaran berkarib pena
menjamas kesadaran tanpa dupa pun tanpa mantra
cukuplah dengan berucap: bismillah

syarah al-Hikam milik Ibnu 'Ajibah sebagai permulaannya
mengantar menyaksikan kembali tarian jiwa Ibnu 'Atho`illah
pewaris Abi al-'Abbas al-Mursi sang mursyid Syadziliyah
maka terbanglah bersama sayap-sayap syairnya, duhai peziarah!

yaa Ghany man lil-faqiir siwaaka
yaa Qawy man lil-dha'iif siwaaka
yaa Qaadir man lil-'aajiz siwaaka
yaa 'Aziiz man lil-dzaliil siwaaka

Sidoarjo, 20/12/2019