Seth bertutur dalam karyanya
sebuah ilustrasi betapa kearifan bisa hadir seiring bertambahnya usia
tapi mengapa Everybody Lies justru mengantarku ke Koesno dan kisah romansanya?
apakah ia juga bisa disebut sebagai Big Data
tentang daya magisnya keindahan wanita?
bagaimana kuah sayur lodeh bisa menjadi wasilah
bagi pandangan pertama untuk memantikkan nyala api asmara?
mengapa Salatiga harus mempertemukan Tien dengannya?
bukankah ia tahu bahwa Fatma setia menunggu di Jakarta?
mengapa, banyak yang kemudian bertanya
tapi Koesno ringkas saja menjawabnya
: aku jatuh cinta
maka sejarah kemudian menuliskan
betapa lemahnya lelaki di hadapan pesona perempuan
seolah seribu kadigdayan seketika meracut hilang dalam sekali sentuhan
bersama Srihana dan Srihani
nama menjadi ruang untuk sembunyi
di mana sepasang hati memilih jalan sunyi
agar bisa saling berbisik dan bersenandung lirih
dan di penghujung hari, Tien mengakui
ia hanyalah seorang perempuan yang terlanjur mencintai
seorang lelaki yang tak luput dari kekurangan yang manusiawi
: maka biarkanlah aku, Hartini
menjadi laiknya ibu yang mengasuh tanpa pamrih
menjadi kekasih yang penuh sayang selalu menghangati
menjadi teman yang tak bosan-bosannya terus menyemangati
hingga sang waktu akhirnya datang merenggut Sukarno pergi
Sidoarjo, 16/4/2020
